1. Bersihkan kuku dengan seksama. Mulailah dengan mencuci tangan menggunakan sabun agar kuku terbebas dari minyak, debu, dan kotoran. Gunakan juga alat pendorong kutikula (cuticle pusher) untuk memastikan area kuku bersih sepenuhnya. Hal ini penting agar hasil pengukuran tidak terganggu oleh lapisan yang menempel di kuku.
2. Identifikasi bagian terlebar dari kuku. Amati bentuk kuku kamu dan tentukan area mana yang memiliki lebar maksimum. Pada umumnya, bagian ini berada di tengah kuku, namun pada beberapa orang bisa sedikit bergeser ke atas atau ke bawah. Pastikan kamu mengukur pada titik yang paling lebar agar fake nails yang dipilih benar-benar pas.
3. Letakkan penggaris secara horizontal tepat di atas kuku. Posisikan penggaris sejajar dengan ujung kuku, lalu ukur jarak dari sisi kiri ke sisi kanan kuku pada bagian terlebarnya. Pastikan penggaris menyentuh permukaan kuku untuk mendapatkan ukuran yang presisi, dan jangan menekuk penggaris agar tidak terjadi kesalahan pengukuran.
4. Catat hasil pengukuran setiap kuku secara terpisah. Gunakan buku catatan atau aplikasi catatan di ponselmu untuk mencatat ukuran masing-masing jari. Misalnya: ibu jari kiri = 17 mm, telunjuk kanan = 15 mm, dan seterusnya. Ini penting karena ukuran kuku tidak selalu simetris antara tangan kanan dan kiri.
5. Cocokkan dengan chart ukuran fake nails standar. Brand fake nails biasanya menyediakan konversi ukuran berdasarkan milimeter. Misalnya:
- Ukuran 0 = 18 mm (Ibu jari besar)
-
Ukuran 1 = 17 mm
-
Ukuran 2 = 16 mm
-
Ukuran 3 = 15 mm
-
Ukuran 4 = 14 mm
-
Ukuran 5 = 13 mm
-
Ukuran 6 = 12 mm
-
Ukuran 7 = 11 mm
-
Ukuran 8 = 10 mm
-
Ukuran 9 = 9 mm (kelingking kecil)